Halaman
171
Wisata Alam
9
Wisata Alam
Materi Pembelajaran
A. Mendengarkan Cerita Rakyat
B. Realitas Alam, Sosial Budaya, dan Masyarakat dalam Puisi
C. Menulis Paragraf Persuatif
172
Bahasa Indonesia Kelas X SMA/MA
Wisata
Alam
Mendengarkan
Cerita rakyat
Menyimak pembacaan cerita rakyat
Memahami teknik menemukan latar cerita
Menemukan latar
cerita rakyat
Tempat
Waktu
Suasana
Berbicara
Isi puisi
Memahami isi puisi
Menganalisis struktur puisi
Mendiskusikan isi puisi
Realitas alam
Sosial budaya
Masyarakat
Menulis
Paragraf
persuasif
Pengertian paragraf persuasif
Memahami teknik penulisan
Menulis paragraf persuasif
Pengembangan
rasionalisasi
Pengembangan
identifikasi
Pengembangan
sugesti
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
Fisik
Batin
>
>
>
173
Wisata Alam
A.
Mendengarkan Cerita Rakyat
13.2
Mendengarkan (Sastra)
Tujuan Pembelajaran:
Kamu mampu menjelaskan hal-hal yang menarik tentang latar cerita rakyat yang
disampaikan secara langsung dan atau melalui rekaman.
Tahukah kamu apa arti dari cerita rakyat? Cerita rakyat adalah salah satu
sastra lama yang berkembang secara turun temurun di masyarakat lama dan
bersifat klise. Kali ini kamu akan belajar memahami latar dalam cerita rakyat.
Latar dalam cerita rakyat mencerminkan masyarakat lampau/tradisional. Untuk
itu, mari kita pelajari bersama!
1. Pengertian Latar
Latar adalah tempat, suasana, ruang, dan waktu terjadinya cerita. Latar dapat
bersifat nyata/fakta maupun imaji. Fungsi latar adalah memperkuat atau
mempertegas keyakinan pembaca terhadap jalannya suatu cerita.
Latar pada cerita rakyat umumnya di sekitar istana, hutan, pedesaan,
pegunungan, padepokan, atau di perairan.
2. Jenis-Jenis Latar
Latar/
setting
pada sebuah novel meliputi latar tempat, waktu, dan suasana.
a. Latar tempat, yaitu penggambaran tempat atau lokasi kejadian dalam cerita.
Misalnya: di hutan, di gunung, di jalan, dan sebagainya.
b . Latar waktu, yaitu penggambaran mengenai waktu kejadian.
Misalnya: pagi hari, malam hari, sore hari, dan sebagainya.
c. Latar suasana, yaitu suasana yang menyertai sebuah cerita.
Misalnya: keadaan sekitar tokoh. Namun budaya juga termasuk dalam latar ini.
Tutuplah bukumu, kemudian dengarkanlah pembacaan cerita rakyat
berikut oleh dua orang kawanmu!
Batu Golog
Cerita dari Nusa Tenggara Barat
Pada zaman dahulu di Daerah Padamara dekat Sungai Sawing, hiduplah
sebuah keluarga miskin. Sang istri bernama Inaq Lembain dan sang suami
bernama Amaq Lembain. Mata pencaharian mereka adalah buruh tani. Setiap
174
Bahasa Indonesia Kelas X SMA/MA
hari mereka berjalan ke desa-desa
menawar-kan tenaganya untuk
menumbuk padi.
Kalau Inaq Lembain me-
numbuk padi, maka kedua
anaknya menyertai pula. Pada
suatu hari, ia sedang asyik
menumbuk padi. Kedua anaknya
ditaruhnya di atas sebuah batu
ceper di dekat tempat ia bekerja.
Anehnya, ketika Inaq mulai
menumbuk, batu tempat
anaknya duduk makin lama
makin menaik. Merasa seperti
diangkat, maka anaknya yang
sulung mulai memanggil ibunya: “Ibu batu ini makin tinggi.” Namun sayangnya
Inaq Lembain sedang sibuk bekerja dan tidak menghiraukan anaknya.
Dijawabnya, “Anakku tunggulah sebentar, Ibu baru saja menumbuk,” kata Inaq
tanpa memerhatikan anaknya.
Begitulah yang terjadi secara berulang-ulang. Batu ceper itu makin lama makin
meninggi hingga melebihi pohon kelapa. Kedua anak itu kemudian berteriak
sejadi-jadinya. Namun, Inaq Lembain tetap sibuk menumbuk dan menampi
beras. Suara anak-anak itu makin lama makin sayup. Akhirnya suara itu sudah
tidak terdengar lagi.
Batu Goloq itu makin lama makin tinggi. Hingga membawa kedua anak itu
mencapai awan. Mereka menangis sejadi-jadinya. Barulah Inaq Lembain tersadar,
bahwa kedua anaknya sudah tidak ada. Mereka dibawa naik oleh Batu Goloq.
Inaq Lembain menangis tersedu-sedu. Ia kemudian berdoa agar dapat
mengambil anaknya. Syahdan, doa itu terjawab. Ia diberi kekuatan gaib. Dengan
sabuknya ia akan dapat memenggal Batu Goloq itu. Ajaib, dengan menebaskan
sabuknya. Batu itu terpenggal menjadi tiga bagian. Bagian pertama jatuh di suatu
tempat yang kemudian diberi nama Desa Gembong karena menyebabkan tanah
di sana bergetar. Bagian kedua jatuh di tempat yang diberi nama Dasan Batu oleh
karena ada orang yang menyaksikan jatuhnya penggalan batu ini. Dan potongan
terakhir jatuh di suatu tempat yang menimbulkan suara gemuruh, sehingga
tempat itu diberi nama Montong Teker.
Sementara kedua anak itu tidak jatuh ke bumi. Mereka telah berubah menjadi
dua ekor burung. Anak sulung berubah menjadi burung Kekuwo dan adiknya
berubah menjadi burung Kelik. Oleh karena keduanya berasal dari manusia,
maka kedua burung itu tidak mampu mengerami telurnya.
Sumber: Cerita Rakyat Nusantara, Djabatan
175
Wisata Alam
Kerjakan di buku tugasmu!
Dari hasil simakanmu mengenai cerita rakyat di atas, coba kamu jawab
pertanyaan berikut!
1. Siapa saja tokoh cerita dan bagaimana watak/karakternya?
2. Apa tema yang diangkat dalam cerita di atas?
3. Bagaimana jalan cerita dalam cerita rakyat di atas?
a. Bagian awal cerita.
b . Bagian inti cerita.
c. Bagian akhir cerita.
4. Menurutmu, apakah isi cerita rakyat tersebut logis? Berikan alasanmu!
5. Pesan atau hikmah apa yang dapat kamu ambil dari cerita tersebut? Berikan
alasanmu!
A. Dari hasil simakanmu mengenai cerita rakyat di atas, coba kerjakan
latihan berikut!
1. Bentuklah kelompok yang terdiri dari empat anggota.
2. Coba diskusikan dan analisis mengenai latar ceritanya!
3. Gunakan format berikut.
B. Carilah cerita rakyat Nusantara di buku, koran, majalah, atau internet.
Kemudian diskusikan jenis latarnya!
No.
1.
2.
3.
Jenis Latar
Tempat
Waktu
Suasana
Penjelasan dari Cerita Rakyat
Batu Golog
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1
1